Ketua Komisi III DPRA Hj. Aisyah Ismail Kak IIN: Tata Kelola Aset Aceh Harus lebih Maksimal
BANDA ACEH:Ketua Komisi III DPRA, Hj. Aisyah Ismail atau yang akrab disapa Kak IIN, menyerukan perlunya perbaikan tata kelola aset dan kekayaan Aceh yang dinilainya masih belum optimal. Ia meminta Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) serta dinas terkait untuk bersinergi dalam mendata dan mengelola aset Aceh agar menjadi prioritas pembangunan daerah yang berkelanjutan.
“Kita memiliki banyak aset dan kekayaan daerah, namun tata kelolanya masih belum maksimal. Saya minta BPKA benar-benar bekerja maksimal agar semua aset Aceh terdata dan terkelola dengan baik,” ujar Kak IIN, Minggu (15/12). Menurutnya, aset yang tidak tertata rapi akan sulit memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Aceh.
Sebagai anggota Komisi III DPRA yang bertugas mengawasi kebijakan Pemerintah Aceh, Kak IIN menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam seperti migas, tambang, dan hasil perkebunan harus menjadi perhatian utama. Ia menilai sumber kekayaan ini memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik, transparan, dan akuntabel.
“Pengelolaan kekayaan alam Aceh harus terencana dengan matang. Mulai dari migas, tambang, hingga hasil perusahaan perkebunan, semuanya harus dikelola secara profesional demi mendukung pembangunan daerah,” tegasnya.
Kak IIN juga mengingatkan pentingnya mematuhi regulasi seperti Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2014. Ia berharap peraturan ini dapat menjadi landasan kuat bagi BPKA dan dinas terkait dalam meningkatkan kinerjanya.
Selain itu, ia mengajak seluruh mitra kerja Pemerintah Aceh untuk bersinergi dalam menjaga dan mengembangkan aset Aceh. “Kita harus bekerja sama untuk memastikan aset Aceh tidak hanya terjaga, tetapi juga memberi manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat,” tambah Kak IIN.
Dengan pengelolaan aset yang baik, Kak IIN optimis bahwa Aceh dapat memperkuat ekonominya dan memberikan warisan bernilai bagi generasi mendatang. “Mari kita jadikan aset Aceh sebagai modal utama untuk membangun masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya.(*)